Langsung ke konten utama

Pembentukan Siklon Tropis

    Siklon tropis hidup di perairan yang luas seperti di beberapa Samudera yang ada di Dunia, seperti Samudera Hindia, Samudera Pasifik, dan Samudera Atlantik. Siklon tropis hidup atau tumbuh di samudera dalam waktu atau musim tertentu . Siklon yang tumbuh di wilayah BBU (Belahan Bumi Utara) dan BBS ( Belahan Bumi Selatan) berbeda waktu terbentuknya, tergantung di mana posisi matahari sedang berada. Umumnya siklon tropis yang terbentuk di BBU lebih banyak terjadi dibandingkan di BBS. Perputaran angin permukaan di BBU berlawanan jarum jam atau berbelok ke kanan sedangkan perputaran angin permukaan di BBS searah jarum jam atau berbelok ke kiri. 

           

  Gambar 1 . Arah Perputaran Siklon di BBU ( Kiri) dan BBS (Kanan)
Sumber : https://www.scienceabc.com

          Pembelokan angin itu terjadi karena adanya gaya corioli, maka dari itu perlu adanya gaya corioli dalam pembentukan siklon tropis. Gaya korioli tidak ditemukan di ekuator karena lintang 0 derajat, sedangkan syarat terbentuknya siklon tropis yaitu lebih dari 3 derajat LU/LS atau umumnya terbentuk di 10 - 20 derajat LU/LS. Gaya korioli sendiri berhubungan dengan gaya perputaran bumi/ rotasi bumi yang mengakibatkan adanya pembelokan arah angin ke kanan di BBU dan ke kiri di BBS, korioli itulah merupakan gaya yang membelokkan arah angin tersebut karena adanya rotasi bumi. 

Gambar 2. Gaya Korioli di BBU dan BBS
Sumber : http://ww2010.atmos.uiuc.edu

            Siklon tropis juga dapat disebut dengan badai tropis. Berbagai penyebutan siklon tropis berbeda - beda namun mempunyai arti yang sama karena alasan sejarah pembentukan siklonnya. Berbagai penyebutan siklon tropis yang ada di dunia berdasarkan dari www.metoffice.gov.uk, yaitu :  

  1.  Hurricane yang tumbuh di Samudera Atlantik  dan Timur Laut Samudera Pasifik di sekitar Benua Amerika.

  2. Typhoon yang tumbuh di Barat Laut Samudera Pasifik  dan dikenal di beberapa negara Asia Timur seperti Jepang, Cina, Korea.  

  3.  Cyclone yang tumbuh di Utara Samudera Hindia, atau tumbuh di sekitar benua Afrika.  

  4.  Severe Tropical Cyclone yang tumbuh di barat daya Samudera pasifik dan tenggara Samudera hindia

  5. Severe Cyclonic Storm yang tumbuh di utara Samudera Hindia

  6. Tropical cyclone Barat Daya Samudera Hindia

      Berbagai penyebutan yang berbeda - beda yaitu Hurricane, cyclone, Tropical cyclone di belahan dunia dan untuk nama - nama tahapan pembentukannya juga berbeda, serta waktu tumbuhnya siklon di setiap samudera juga berbeda. Namun, walupun berbeda tetap merupakan fenomena cuaca yang sama yaitu badai tropis atau siklon tropis. Berdasarkan dari www.bom.gov.au, penyebutan nama hurricane dan typhoon selain karena tempat pembentukannya yang berbeda, namun berdasarkan alasan sejarah siklon tropis ini (hurricane dan typhoon) terbentuk nama spesifik khusus untuk severe tropical cyclone yang kecepatan anginnya lebih dari 64 knot atau 118 km/h.

Berikut saya jabarkan perbedaannya dan gambaran umum siklon tropis yang tumbuh di berbagai belahan dunia.

Gambar 3. Peta Pembentukan Siklon di DuniaSumber : https://www.metoffice.gov.uk

Pada tulisan kedua saya mengenai Dampak Siklon Tropis di NTB, saya jelaskan tahapan pembentukan siklon tropis yaitu : 

  1. Tahap pembentukan, biasanya di wilayah antara 5 hingga 15° lintang, ditandai dengan suhu yang relatif dingin di pusatnya, pola perawanan cenderung masih tidak teratur, berlangsung antara 0-6 hari;
  2.  Tahap belum matang, angin berkecepatan 34 knot (gale) mulai terbentuk, siklon dinamai, pusat perawanan mulai menghangat, sistem dalam proses menguat;
  3. Tahap matang, intensitas relatif stabil, biasanya siklon mulai bergerak ke arah kutub, struktur perawanan terorganisir, biasanya berlangsung kurang dari 1 hari; 
  4. Tahap pelemahan, sistem dalam proses melemah, pusat perawanan hangat menghilang


Gambar 4. Tahapan Pembentukan Siklon
Sumber : https://www.emaze.com

Struktur dari siklon tropis yaitu, :
  1. Eye (Mata Siklon)
  2. Dinding Siklon
  3. Aliran Keluar (outflow)
  4. Aliran Masuk (Inflow)
  5. Rainband


    Komentar

    Postingan populer dari blog ini

    Dampak Siklon Tropis di Nusa Tenggara Barat

              N usa Tenggara Barat merupakan salah satu provinsi yang berada di Selatan Indonesia dengan ibukota Provinsi yaitu Mataram yang berada di Pulau Lombok. Nusa Tenggara Barat memiliki 2 Pulau Besar yaitu Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa disertai dengan pulau-pulau kecil yang berada di sekitar kedua pulau tersebut. Karateristik iklim di Pulau Lombok dengan Pulau Sumbawa berbeda. Kondisi topografi di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa umumnya berbukit-bukit dan gunung tertinggi di masing - masing pulau yaitu Gunung Rinjani di Pulau Lombok serta Gunung Tambora di Pulau Sumbawa. NTB dibagi menjadi 21 ZOM (Zona Musim) menurut BMKG. NTB hanya memiliki 2 musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pembagian ZOM tidak berdasarkan pada luasan/wilayah tapi 1 ZOM bisa terdiri dari gabungan wilayah dari beberapa Kabupaten atau dari bagian Kabupaten dan kondisi klimatologisnya berbeda - beda.          Gambar 1.  Peta Nusa Tenggara Barat          Sumber : http://www.seasite.niu.edu    

    Sekilas Siklon Tropis dan Cuaca Indonesia

    Keadaan atmosfer pada suatu wilayah yang sempit dan dalam jangka waktu yang singkat merupakan pengertian dari  cuaca. Kondisi cuaca suatu wilayah dalam satu pulau ataupun antar pulau di Indonesia beragam dan bisa berbeda dalam suatu hari karena kondisi geografi dan karateristik iklim antar wilayah satu dengan wilayah lainnya yang juga berbeda, contohnya saja kondisi cuaca hari ini hujan di Jakarta sedangkan di Bekasi cerah. Kondisi cuaca terjadi di setiap waktu kehidupan manusia dan sebenarnya sudah menjadi bagian hidup yang tidak bisa dipisahkan  dalam kehidupan seluruh manusia yang ada di bumi. Indonesia sendiri secara umum memiliki 2 musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Indonesia yang  memiliki 2 musim sendiri menyebabkan kita yang tinggal di Indonesia hanya mengalami peristiwa cuaca seperti hujan, angin kencang, petir, dan tidak pernah merasakan adanya salju selain karena alasan faktor posisi Indonesia yang berada di ekuator. Padahal sebenarnya terdapat peristiwa cuaca lainn