Langsung ke konten utama

Sekilas Siklon Tropis dan Cuaca Indonesia

Keadaan atmosfer pada suatu wilayah yang sempit dan dalam jangka waktu yang singkat merupakan pengertian dari  cuaca. Kondisi cuaca suatu wilayah dalam satu pulau ataupun antar pulau di Indonesia beragam dan bisa berbeda dalam suatu hari karena kondisi geografi dan karateristik iklim antar wilayah satu dengan wilayah lainnya yang juga berbeda, contohnya saja kondisi cuaca hari ini hujan di Jakarta sedangkan di Bekasi cerah. Kondisi cuaca terjadi di setiap waktu kehidupan manusia dan sebenarnya sudah menjadi bagian hidup yang tidak bisa dipisahkan  dalam kehidupan seluruh manusia yang ada di bumi. Indonesia sendiri secara umum memiliki 2 musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Indonesia yang  memiliki 2 musim sendiri menyebabkan kita yang tinggal di Indonesia hanya mengalami peristiwa cuaca seperti hujan, angin kencang, petir, dan tidak pernah merasakan adanya salju selain karena alasan faktor posisi Indonesia yang berada di ekuator. Padahal sebenarnya terdapat peristiwa cuaca lainnya di belahan dunia lainnya namun tidak pernah terjadi di Indonesia.

Salah satu fenomena atau peristiwa cuaca yang jarang terbentuk di Indonesia namun memberikan kontribusi terhadap bentuknya cuaca di Indonesia yaitu siklon tropis atau tropical cyclone. Siklon tropis secara umum tidak terbentuk di wilayah Indonesia karena lokasi Indonesia yang berada di ekuator yang tidak memiliki gaya korioli, sedangkan gaya korioli sendiri diperlukan untuk perputaran siklon tropis. Pengertian dari siklon tropis adalah sistem tekanan rendah yang terbentuk di atas perairan tropis yang hangat, memiliki pola angin siklonik dengan kecepatan angin maksimum rata-rata di dekat pusatnya mencapai sekurang – kurangnya 34 knot (63 km/jam), (Zakir,dkk,2010). Berbagai penyebutan siklon tropis di beberapa belahan dunia walaupun pengertiannya sama yaitu  tropical cyclone untuk wilayah sekitar Benua Australia, hurricane  di sekitar Benua Amerika, typhoon untuk wilayah sekitar barat daya pasifik seperti Jepang atau Korea. 


                                                              Siklon Tropis Debbie , 2017


Mengapa siklon tropis memberikan kontribusi terhadap pembentukan cuaca di Indonesia walaupun pembentukannya sendiri  tidak terbentuk di Indonesia? 
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, terdapat beberapa wilayah perairan di dunia yang sering menjadi wilayah terbentuknya siklon tropis secara klimatologis dan perlu anda ketahui bahwa siklon tropis hanya terbentuk di wilayah perairan dan tidak pernah terbentuk di daratan karena siklon tropis mendapatkan energi dari panas laten perairan ketika membentuk siklon tropis dan akan kehilangan energinya ketika berada di daratan. Pembahasan mengenai pembentukan siklon tropis akan dibahas pada postingan kedua dari blog saya. Pada pembahasan kali ini saya lebih membahas mengenai siklon tropis secara umum dan kaitannya terhadap pembentukan cuaca di Indonesia.

Kontribusi terhadap pembentukan cuaca di Indonesia akibat adanya siklon tropis yaitu adanya hujan dan angin kencang di beberapa wilayah Indonesia. Hal ini terjadi karena adanya dampak secara tidak langsung di Indonesia dari adanya pembentukan siklon tropis yaitu peningkatan ataupun pengurangan kelembapan, terbentuknya pola angin konvergensi (pumpuan angin) dan shearline (belokan angin) .

Pola angin konvergensi dan shearline umumnya mengakibatkan terbentuknya hujan di wilayah lokasi terbentuknya maupun di sekitar adanya konvergensi dan shearline. Pola angin konvergensi adalah adanya pola angin masuk yang dapat dilihat dari peta angin (Streamline) yang dicirikan dengan adanya arus angin yang berkumpul. Angin yang berkumpul di suatu wilayah mengakibatkan adanya penumpukan massa udara sehingga kandungan uap air yang dibawa oleh massa udara pun juga meningkat dan uap air juga dapat semakin meningkat jika massa udara melewati wilayah perairan. Peningkatan uap air dapat mendukung dalam pembentukan awan-awan hujan. 
Shearline (Belokan angin) adalah pola angin yang dapat dicirikan oleh adanya angin yang melengkung seperti belokan dan umumnya juga terdapat massa uap air yang berkumpul di sekitar wilayah shearline. Adanya konvergensi maupun shearline menjadi salah satu bagian petunjuk bagi para prakirawan cuaca untuk melihat prakiraan cuaca kedepan dan ini dapat dilihat di streamline yang anda dapat lihat di www.bmkg.go.id atau di www.bom.go.au. Siklon tropis dapat dilihat melalui streamline dan cirinya yaitu adanya tekanan rendah (Low Pressure/ ditandai dengan huruf "L" di streamline) hingga kurang dari 1000 mb dan adanya pola angin yang berputar serta angin tersebut mengelilingi tekanan rendah tersebut serta terdapat nama dari siklon itu sendiri di streamline.
Siklon tropis yang berjarak ribuan kilometer dari Indonesia mempengaruhi secara tidak langsung pola angin yang terbentuk di wilayah Indonesia sehingga membentuk adanya konvergensi maupun shearline sehingga memicu terbentuknya hujan. Contohnya saja yaitu siklon tropis Yvette pada pertengahan bulan Desember 2016 yang terbentuk di Selatan Indonesia tepatnya di perairan Samudera Hindia di bagian barat Benua Australia atau di sekitar selatan Pulau Jawa yang menyebabkan hujan lebat dan terjadi beberapa bencana banjir di beberapa wilayah di Indonesia bagian selatan seperti beberapa wilayah di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat. Hasil analisis streamline ternyata terbentuk konvergensi dan shearline di sekitar Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara yang berkaitan dengan terbentuknya siklon tropis Yvette. 

Streamline pada Siklon Tropis Yvette 
Sumber : www.bom.gov.au

Siklon tropis juga mengakibatkan peningkatan dan pengurangan kelembapan di beberapa wilayah Indonesia berdasarkan dari beberapa penelitian mengenai pengaruh siklon tropis di wilayah Indonesia. Peningkatan kelembapan disebabkan karena pola angin konvergensi dan shearline yang terbentuk sehingga mengakibatkan adanya peningkatan massa udara yang juga otomatis meningkatnya kandungan uap air di sekitar wilayah konvergensi dan shearline. Pengurangan kelembapan biasanya terjadi di wilayah Indonesia lokasinya lebih jauh dari siklon tropis.

Pembahasan mengenai siklon tropis di wilayah Indonesia masih perlu dikembangkan lebih dalam melalui riset maupun mengembangkan jurnal ataupun tulisan-tulisan sebelumnya mengenai siklon tropis agar pengetahuan mengenai siklon tropis di wilayah Indonesia lebih berkembang dan kita sebagai masyarakat Indonesia lebih aware mengenai kejadian siklon tropis yang terjadi di sekitar wilayah Indonesia. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dampak Siklon Tropis di Nusa Tenggara Barat

          N usa Tenggara Barat merupakan salah satu provinsi yang berada di Selatan Indonesia dengan ibukota Provinsi yaitu Mataram yang berada di Pulau Lombok. Nusa Tenggara Barat memiliki 2 Pulau Besar yaitu Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa disertai dengan pulau-pulau kecil yang berada di sekitar kedua pulau tersebut. Karateristik iklim di Pulau Lombok dengan Pulau Sumbawa berbeda. Kondisi topografi di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa umumnya berbukit-bukit dan gunung tertinggi di masing - masing pulau yaitu Gunung Rinjani di Pulau Lombok serta Gunung Tambora di Pulau Sumbawa. NTB dibagi menjadi 21 ZOM (Zona Musim) menurut BMKG. NTB hanya memiliki 2 musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pembagian ZOM tidak berdasarkan pada luasan/wilayah tapi 1 ZOM bisa terdiri dari gabungan wilayah dari beberapa Kabupaten atau dari bagian Kabupaten dan kondisi klimatologisnya berbeda - beda.          Gambar 1.  Peta Nusa Tenggara Barat          Sumber : http://www.seasite.niu.edu    

Pembentukan Siklon Tropis

     Siklon tropis hidup di perairan yang luas seperti di beberapa Samudera yang ada di Dunia, seperti Samudera Hindia, Samudera Pasifik, dan Samudera Atlantik. Siklon tropis hidup atau tumbuh di samudera dalam waktu atau musim tertentu . Siklon yang tumbuh di wilayah BBU (Belahan Bumi Utara) dan BBS ( Belahan Bumi Selatan) berbeda waktu terbentuknya, tergantung di mana posisi matahari sedang berada. Umumnya siklon tropis yang terbentuk di BBU lebih banyak terjadi dibandingkan di BBS. Perputaran angin permukaan di BBU berlawanan jarum jam atau berbelok ke kanan sedangkan perputaran angin permukaan di BBS searah jarum jam atau berbelok ke kiri.                Gambar 1 . Arah Perputaran Siklon di BBU ( Kiri) dan BBS (Kanan) Sumber : https://www.scienceabc.com            Pembelokan angin itu terjadi karena adanya gaya corioli, maka dari itu perlu adanya gaya corioli dalam pembentukan siklon tropis. Gaya korioli tidak ditemukan di ekuator karena lintang 0 derajat, sedangkan sya